Wednesday 9 February 2011

Membuat Vertikultur dari Bambu dan Pipa



Seperti telah diterangkan pada posting sebelumnya mengenai vertikultur, kali ini mari kita mencoba untuk membuat vertikultur dengan menggunakan bambu dan pipa. Vertikultur ini nantinya akan dibentuk kedalam kolom/tiang yang dipancangkan ke tanah atau diberi penyangga/dudukan. Disamping peralatan standar yang digunakan untuk membuat vertikultur,kita juga perlu menyediakan bambu dengan garis tengah/diameter yang cukup lebar dan pipa air PVC/paralon.



Vertikultur Bambu
  • Potonglah bambu dengan diameter yang cukup besar (disesuaikan dengan kebutuhan anda) sepanjang 1.0 m – 1.5 m. Tidak ada ukuran pasti untuk menentukan panjang bambu yang akan digunakan, hanya saja sesuaikanlah dengan tinggi badan anda. Bambu yang terlalu panjang akan menyulitkan saat perawatan nanti, sementara bambu yang terlalu pendek akan menghilangkan efisiensi penggunaan lahan.


  • Berilah tanda pada bambu ditempat pembuatan lubang tanam. Besar dan bentuk lubang tanam juga akan bervariasi, bergantung kepada jenis tanaman yang akan anda tanam (bentuk segitiga, lingkaran, oval; ukuran besar, sedang, ataupun kecil). Sebagai panduan, gunakanlah tanaman siap panen dan perhatikan diameter batang dan ukuran akar untuk menentukan ukuran lubang tanam. Jarak antar lubang tanam pun bervariasi. Umumnya antara 20-30 cm. Efisiensi penggunaan bambu akan tercapai apabila lubang tanam dibuat serapat mungkin tetapi tanpa menyebabkan tanaman dewasa saling tumpang tindih satu sama lain. Lubangilah bambu secara berselang-seling untuk menghindari penumpukan atau saling tumpang tindih ini.


  • Setelah diberi tanda, lubangilah bambu untuk membuat lubang tanam. Gunakan tatah/pahat. Apabila peralatan anda lengkap, anda bisa juga menggunakan bor atau gergaji listrik dalam hal ini.


  • Pada setiap buku bambu terdapat sekat yang membatasi antar ruas. Buanglah bagian sekat ini dengan menggunakan besi batangan atau pipa besi yang berujung runcing. Perlu diingat bahwa tidak semua sekat dibuang. JANGAN membuang sekat pada bagian paling bawah bambu. Sekat ini nantinya akan digunakan untuk menahan media dan kemudian dilubangi agar air bisa merembes keluar.


  • Terakhir, tanamlah bambu di dalam tanah agar tidak mudah rebah. Apabila anda menginginkan vertikultur anda bisa dipindah-pindah, gunakan dudukan yang kokoh dan cukup berat (misalnya dengan menggunakan semen).


  • Vertikultur bambu anda siap digunakan. Mulailah masukkan media tanam dari bagian atas bambu.


Vertikultur Pipa
  • Pilihlah pipa paralon (PVC) dengan diameter cukup besar (karena sudah lama membuat, saya lupa ukuran pipanya). Sama dengan vertikultur bambu, potonglah pipa dengan panjang berkisar 1.0 – 1.5 m.


  • Tandai pipa dengan spidol untuk menentukan lubang tanam dan jarak tanam yang akan digunakan. Prinsip ukuran lubang dan jarak tanam sama dengan vertikultur bambu.


  • Buatlah lubang tanam dengan menggunakan gergaji (apabila sulit, saya lebih menganjurkan anda untuk menggunakan solder, selama pipa yang anda gunakan bukan jenis yang tebal, atau anda bisa menggunakan gergaji listrik apabila ada). Pisau yang dipanaskan juga akan cukup membantu apabila anda tidak memiliki peralatan yang telah disebutkan sebelumnya.


  • Ada teknik lain untuk membuat lubang tanam (apabila anda khawatir media akan lebih mudah tumpah apabila menggunakan teknik sebelumnya). Caranya adalah dengan melakukan sayatan pada pipa (arah sayatan tegak lurus arah panjang pipa). Panjang sayatan adalah garis tengah lubang tanam, maka lakukan dengan hati-hati. Setelah sayatan dibuat, panasi bagian tersebut dengan mendekatkannya pada lilin atau lampu spiritus. Setelah panas masukkan kayu pengungkit pada bagian sayatan dan ungkitlah hingga membentuk lubang tanam. Lubang tanam yang telah jadi perlu anda tempelan kain basah setelah diungkit, agar pipa tidak kembali ke bentuk semula.


  • Tanamlah pipa kedalam tanah atau gunakan dudukan dari semen atau kayu yang cukup kuat untuk membuat kolom vertikultur berdiri. Karena pipa PVC tidak memiliki sekat seperti pada bambu, anda bisa menggunakan dope yang ukurannya sesuai dengan ukuran pipa yang anda gunakan. Tempelkan dope di bagian ujung pipa yang akan ditanam di tanah/pondasi, dan buatlah lubang rembesan air terlebih dahulu pada dope dengan menggunakan solder.
Contoh Penggunaan dope pada ujung pipa




  • Setelah pipa ditanam, anda bisa segera menggunakannya untuk menanam tanaman.


Selamat mencoba. 

No comments:

Post a Comment