Be he ever so wise and strong, wealth confounds a man. In my view, anyone living in comfort fails to reason-- The Book of The Forest.
Saturday, 17 July 2010
Tips Memilih dan Menyimpan Sayuran
Tips berikut ini saya dapatkan saat membaca salah satu buku yang berjudul 'Memilih dan Menyimpan Sayur-Mayur, Buah-buahan, dan Bahan Makanan'. Karena dalam beberapa artikel tips-tips yang ada benar-benar panjang, sedikit banyak saya ringkas kembali. Untuk sementara ini, titik berat pembahasan akan berada pada komoditas sayur-sayuran.
Bagaimana cara memilih dan menyimpan sayuran?
Sebetulnya tidak ada cara yang terlalu aneh dan memerlukan peralatan yang tidak lazim untuk dapat menyimpan sayuran dalam jangka waktu yang lama (setidaknya begitulah menurut pendapat saya). Begitu pula cara kita memilih dan membeli sayuran yang mungkin kita beli di pasar, toko-toko, atau swalayan. Berikut kita sedikit bahas satu persatu.
Memilih Sayuran
Beberapa hal penting perlu kita ingat dalam memilih sayuran :
Pertama, pilihlah sayuran yang penampilan dan warnanya masih segar. Pada beberapa jenis sayuran tertentu akan lebih baik bila kita tidak membeli yang warnanya pucat. Belilah yang memiliki warna sedikit gelap, karena vitamin yang terkandung didalamnya lebih tinggi.
Kedua, pilihlah sayuran yang masih utuh, tidak busuk, tidak berlendir, daunnya tidak rusak atau sobek-sobek. (Tetapi perlu anda perhatikan bahwa jika sayuran yang kita beli terdapat bekas gigitan ulat, hal tersebut tidak menjadi masalah. Perlu anda ingat bahwa terkadang, untuk menjaga bentuk sayuran yang bagus petani menambahkan dosis pestisida secara berlebihan pada tanaman. Tanaman yang memiliki gigitan ulat setidaknya mengindikasikan bahwa pestisida yang digunakan tidak terlalu tinggi. Jelilah dalam memilih sayuran, apalagi dengan yang berlabel organik).
Ketiga, apabila anda menyukai struktur dan tekstur yang empuk atau renyah dari sayuran, pilihlah sayuran yang masih berusia muda, karena pada umumnya, semakin tua usai tanaman maka teksturnya akan terasa lebih keras. Misal: pilihlah caisin dengan daun yang masih muda (baby caisin), untuk mendapatkan struktur sayuran (caisin) yang lebih empuk dan juicy.
Keempat, hindari membeli sayuran yang ditumpuk-tumpuk pada udara panas, karena hal tersebut akan membuat sayuran tidak bertahan lama saat disimpan.
Menyimpan Sayuran
Memaksimalkan masa simpan sayuran bukanlah hal yang sulit. Dua hal yang paling utama, yang perlu anda perhatikan, adalah temperatur dan kelembaban. Tentunya dalam hal ini anda memerlukan lemari es/kulkas untuk membantu proses penyimpanan sayuran.
Tempat penyimpanan yang paling baik bagi sayuran didalam lemari es adalah pada laci paling bawah. Hal ini disebabkan karena pada umumnya, sirkulasi udara lemari es pada rak bagian atas adalah udara kering. Udara yang kering akan menyebabkan sayuran menjadi lebih mudah layu dan rapuh.
Sebetulnya kelembapan didalam lemari es dapat dibuat dengan menempatkan bak/wadah berisi air didalam lemari es. Kemudian dapat pula menggunakan plastik untuk membungkus sayuran dan mengikatnya dengan rapat. Hal yang perlu diingat saat menggunakan plastik sebagai media penyimpanan adalah bahwa air yang menempel pada sayuran memudahkan pertumbuhan mikroba yang dapat merusak kualitas sayuran (terutama bila ada luka/kerusakan pada sayuran). Perlu ketekunan dan kehati-hatian agar sayuran tidak menjadi basah saat kita membuat kelembaban buatan didalam kulkas.
Beberapa jenis sayuran tidak cocok untuk disimpan didalam kulkas. Termasuk didalamnya tomat dan kentang. Tomat dan kentang lebih cocok disimpan pada tempat yang sejuk dan kering. Keduanya dapat disimpan di laci atau rak dapur yang sejuk.
Saat kita berniat untuk menyimpan sayuran dalam jangka waktu lama, ingatlah untuk tidak memotong-motong atau mencuci sayuran tersebut terlebih dahulu sebisa mungkin. Hal ini disebabkan karena basahnya sayuran dapat merusak kualitas sayuran seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian, tahapan yang baik dalam mencuci dan memotong sayuran adalah 'mencucinya terlebih dahulu, kemudian memotong-motongnya'. Pertimbangkan bahwa vitamin dan kandungan mineral dalam sayuran dapat tercuci apabila kita melakukan pemotongan terlebih dahulu, sehingga kita seharusnya melakukan pencucian terlebih dahulu.
Sayuran Kaleng dan Sayuran Kemasan
Hindari membeli sayuran kalengan apabila anda menemukan kaleng kemasan dalam keadaan rusak, mengelembung, bocor, atau penyok. Hal serupa juga berlaku untuk kemasan didalam botol, plastik, dan kemasan lainnya. Setelah kaleng atau kemasan dibuka, umumnya sayuran tersebut dapat disimpan antara 3-5 hari saja apabila tidak segera disajikan.
Sayuran beku umumnya tetap perlu disimpan dalam suhu dingin agar tekstur dan cita rasanya tidak berubah. Pada suhu -17.8 C atau -35.5 C, sayuran bahkan dapat disimpan selama satu tahun.
Perlu diingat bahwa kita perlu menjaga sayuran kaleng dan beku memiliki penanganan yang baik. Sekali saja sayuran-sayuran tersebut terkena suhu ekstrem, maka tekstur, aroma dan warna dapat berkurang kualitasnya.
Sekian, semoga bermanfaat dan dapat dilanjutkan kembali lain waktu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment